Ingin ceritamu di posting di blog ini ? silahkan kirim ceritamu ke novalherdiana@gmail.com

Senin, 21 Februari 2022

Jangan Melihat Seseorang dari Luarnya

 


Karya : Enjang Hizam IX B | MTs Budi Sartika

Pada suatu hari keluarga Pak Rudi pergi ke toko buku Mereka ingin berbelanja peralatan sekolah untuk anaknya dan anaknya masih berada di kelas 5 sebentar lagi dia akan naik ke kelas 6 jadi Pak Rudi harus membeli peralatan sekolah.

Setelah sampai di toko buku Pak Rudi melihat seorang pemuda yang sedang duduk di pinggir toko yang berpakaian compang-camping. Dia bernama bemo Dia adalah orang terkaya di desa itu tetapi dia tidak ingin memperlihatkan kekayaannya kepada orang lain karena dia tahu sombong itu tidak boleh.

Setelah 30 menit B mau masuk ke toko buku untuk membeli peralatan sekolah anaknya, setelah di dalam demo bertemu dengan Pak Rudi dan Pak Rudi berbicara, "Hei, orang gila! Jangan masuk kesini!". Dan bemo menjawabnya dengan senyuman.

Setelah lama berbelanja Pak Rudi pergi ke kasir untuk membayarnya, setelah membayar di kasir Pak Rudi keluar dari toko dan melihat mobil yang mewah di depan toko tersebut.

Dia terlihat kagum sekali karena selama ini Dia tidak memiliki mobil semewah itu titik tidak lama turunlah seorang laki-laki dari mobil tersebut, dan laki-laki itu menyapa, "selamat pagi Pak"." Pagi ". Jawab Pak Rudi, dengan singkat," Apakah Bapak melihat lelaki berpakaian compang-camping di dalam tanda tanya ". Lelaki itu bertanya," ya, saya melihatnya, Emang itu siapanya kamu? ". Jawab Pak Rudi," itu Bos saya Pak, "jawab lelaki tersebut. Dan Pak Rudi masih belum percaya yang tadi berpakaian compang-camping itu adalah Bos.

Tidak lama kemudian Pak Rudi langsung pergi ke dalam untuk menemui bemo, setelah bertemu Pak Rudi berkata, "Pak maafin saya Pak Saya menyesal telah menghina Bapak ternyata bapak itu bos besar". Dan bemo tersenyum dan memaafkannya.

Pada akhirnya Pak Rudi sadar dia tidak ingin lagi menghina orang lain dan ingat Jangan melihat seseorang dari fisiknya saja.


Si Anti Sosial

 


Karya : Rindi Susandi IX A | MTs Budi Sartika

Suatu siang tepatnya ketika jam istirahat di sekolah ada seorang anak yang selalu sendiri titik dia bernama Niko si anak kelas 9D yang sangat pendiam titik teman-temannya selalu menjauhinya karena sifatnya yang pendiam dan tidak mau bergaul.

Pada saat itu ia pergi ke toilet yang tempatnya di belakang sekolah, di tempatnya yang sama ada geng Berandal sekolah yang dipimpin oleh Beni dan kawan-kawan anak kelas 9f yang super jail dan suka menindas orang lain. Beni dan kawan-kawannya itu memasang jebakan di atas pintu toilet ember yang berisi air got dan pada saat Nico memasuki toilet sebuah ember yang berisi air got itu jatuh ke kepala Nico dan membasahi baju dan celana Nico dengan air got yang super bau. Setelah itu Deni dan kawan-kawannya tertawa dengan puas dan terbahak-bahak, untung pada saat itu ada aku yang menolong dan membela sini Ko, aku membawa Beni dan kawan-kawannya ke kepala sekolah supaya dihukum dan tidak lagi menindas orang lain dan meminta maaf kepada Niko, awalnya Beni menolak untuk meminta maaf kepada Niko, tapi setelah ah di paksa dia akhirnya mau meminta maaf kepada Niko.

Sahabat

 


Karya : Anisa Lisnawati IX A | MTs Budi Sartika

Ada kisah mengenai dua orang sahabat yang sudah kenal cukup lama, yaitu Lisna dan indak, Lisna adalah orang yang tipenya pengertian tapi kadang egois. Sebaliknya Ninda adalah orang yang sabar dan selalu mengerti posisi Lisna, juga mengerti Bagaimana karakter Lisna.

Walaupun ikatan persahabatan yang sudah terjalin cukup lama, tetapi karena keegoisan Lisna itu seringkali membuat orang sakit hati titik ini anda sering berpikir bahwa kenapa sifat sahabatnya ini tidak kunjung berubah sejak dulu?.

Disuatu hari, Ninda menasihati Lisna supaya iya harus berubah sifatnya dengan berkata, " Lisna, cobalah untuk merubah sifatmu, jika kelakuanmu terus seperti ini, akan banyak orang disekitarmu menjauhi kamu, termasuk aku! ".

Lisna pun menjawabnya dan berkata,"kamu itu sahabatku, pastilah sudah dari sejak dulu memahami sifat ku seperti ini, tapi jika kamu sudah tidak tahan dengan karakter ku, tidak apa-apa jika kamu ingin menyudahi pertemanan ini".

Ninda memang memiliki sifat yang baik sebagai sahabat. Ia memberikan nasihat untuk Lisna agar berubah dengan karakternya yang egois dan keras kepala. Meskipun kesal jika mengingat kebaikan Lisna selama ini akan meredakan rasa kesalnya itu.

Di hari-hari selanjutnya Ninda tidak lagi meminta Lisna untuk berubah sikapnya lagi, Iya yakin meskipun tanpa diminta, Lisna akan sadar bahwa sikapnya yang egois dan keras kepala itu tidak baik.

Dalam sebuah hubungan persahabatan, memang sesekali harus memberikan nasehat untuk sahabat, ini untuk kebaikannya sendiri, namun saat dia mengatakan dengan mudah ingin memutuskan ikatan persahabatan kau pikirkan kembali.

Alasannya, bisa jadi sahabat tersebut memang sudah memberikan begitu banyak kebaikan untuk kita. Seiring berjalannya waktu dan tumbuh dewasa Kau pasti sifatnya akan berubah menjadi lebih baik lagi.


Penjahit Tua Kaya yang Pelit

 


Karya : Ulfi Afiah IX A |MTs Budi Sartika

Seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil. Dia dikenal sebagai penjahit yang biasa membuat pakaian dengan kualitas tinggi, yang sangat bagus dan indah titik penjahit itu menjual hasil jahitannya kepada orang-orang kaya di daerah tersebut dengan harga yang mahal.


Suatu hari seorang pria miskin dari Desa datang kepadanya dan berkata kepada si penjahit, "Anda menghasilkan banyak uang dari pekerjaan anda, lalu Mengapa anda tidak membantu orang miskin di desa? Lihatlah penjual daging di desa yang tidak punya banyak uang tapi setiap hari membagikan daging kepada orang miskin ". Penjahit itu menanggapi dan hanya tersenyum ramah.


Orang miskin itu keluar dari tempat penjahit dan mengabarkan kepada penduduk desa bahwa penjahit tua itu kaya tapi sangat pelit, sehingga penduduk desa mulai membencinya.


Beberapa bulan setelah kejadian itu si penjahit tua jatuh sakit dan tidak ada penduduk desa yang peduli dan membantunya, akhirnya setelah beberapa hari, penjahit tua itupun meninggal dunia.


Hari-hari berlalu dan orang-orang desa mulai menyadari bahwa tukang daging tidak lagi mengirimkan daging gratis kepada orang-orang miskin, dan ketika mereka bertanya kepada si penjual daging si penjual daging berkata bahwa selama ini si penjahit tua secara rutin membeli daging darinya, dan memintanya untuk membagikan kepada orang miskin, setelah si penjahit tua meninggal maka berhenti juga sedekah darinya.


Mendengar hal ini orang-orang bisa sangat menyesal karena telah berprasangka buruk kepada si penjahit tua yang ternyata sangat dermawan.


Pesan moral dari cerita ini adalah hati-hati dengan prasangka karena apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar belum tentu benar.


Pelajaran lainnya adalah Jangan menilai seseorang dari apa yang kita lihat darinya, karena dia mungkin memiliki hal-hal baik dalam hidupnya yang kita tidak mengetahuinya.

Beda Isi Beda Harga


 Karya : Aulia Nur Arofah IX B | MTs Budi Sartika

Ada seorang anak yang bercerita kepada ayahnya bahwa seringkali dia merasa tidak percaya diri. Dia merasa bahwa dirinya yang paling rendah diantara teman-temannya, wajahnya tidak cantik, penampilannya pun dekil, bahkan temannya pun bisa dihitung dengan jari, apalagi bila temannya tidak masuk sekolah ya pasti sendirian. Dia mengeluh kepada ayahnya Kenapa kehidupannya seperti ini kenapa hidupnya tidak seperti orang lain. Mereka yang cantik memiliki banyak teman hidupnya serba berkecukupan Kenapa dia tidak bisa menjadi seperti mereka?

Lalu sang ayah yang merupakan penjaga toko air mineral pun tersenyum sembari menjawab, "na dengar botol ini jika diisi air mineral harganya 3 sampai lima ribuan jika diisi jus buah harganya bisa sampai Rp10.000 jika diisi madu harganya Rp100.000 jika diisi minyak wangi terkenal harganya bisa sampai jutaan, lalu jika diisi air got, tak berharga sama sekali titik semua orang tidak ada yang suka, ingin cepat dibuang ke tong sampah ".

Sang anak yang tidak mengerti pun kemudian bertanya, "maksudnya?". Sang ayah pun kembali menjawab dengan tenang, "dengar, kamu tidak perlu iri dengan orang lain, kamu tidak perlu malu dengan keadaan kamu yang sekarang, harga diri seseorang bukan Dinilai dari keadaan yang terlihat dari luar seperti kecantikan dan kekayaan, tapi harga diri seseorang Dinilai dari dalam seperti isi hati, jalan pikiran dan perilaku orang tersebut, contohnya, bisa saja dari luar seseorang itu cantik tapi Siapa yang tahu isi hati dan jalan pikirannya. Percuma cantik tapi perilakunya sombong kau suka memilih milih teman, percuma kaya tapi tidak mau bersedekah".

Sang anak yang sudah mengerti pun tersenyum, "Kamu itu cantik kok cantik dari dalam", ujar sang ayah sembari mencubit pelan hidung putrinya, "kamu itu pintar, sering bersedekah walau sekecil apapun, tutur katamu lembut layaknya seorang putri".

"Ingat baik-baik ini, wajar sekarang kamu tidak cantik seperti orang lain, karena fokus kamu sekarang adalah belajar dan belajar untuk menggapai cita-cita kamu. Coba bayangkan saat cita-cita kamu sudah tercapai dan kamu sudah menjadi orang sukses, Kamu pasti punya waktu untuk merawat diri kamu, kamu pasti akan menjadi cantik luar dan dalam". Ujar sang ayah menasehati anak perempuannya tersebut.

Sang anak yang telah mengerti sepenuhnya ucapan sang ayah pun tersenyum dengan lebar dan memeluk sang ayah sembari mengucapkan terima kasih. Ia percaya bahwa keadaannya yang sekarang merupakan sebuah proses yang akan membawanya menuju Jalan kesuksesan.


Jangan Salah Menilai Orang Lain

 


Karya : Melia Alimatul Adibah IX B | MTs Budi Sartika

Pada suatu hari ada laki-laki yang bernama Anton Dia memiliki banyak tato di tubuhnya saat dia bertemu dengan seorang wanita solehah yang bernama Sajidah, kemudian Anton mengajak Sajidah untuk berkenalan tetapi Sajidah sedikit ketakutan dengan Anton karena memiliki banyak tato di tubuhnya.

 bahkan sajidah pun mengira bahwa Anton adalah seorang pria yang tidak baik, tetapi beberapa menit kemudian Anton melantunkan sholawat dengan sangat merdu dan indah, Sajidah pun terkejut kemudian Sajidah pun mulai ingin berkenalan dengan Anton dan mereka berbincang-bincang, dan ternyata Anton adalah seorang mualaf dan memang waktu dulu Anton adalah seorang pria yang tidak baik sering tawuran, mabuk, dia juga adalah salah satu anggota geng motor tetapi saat ini Anton sudah menyadari kesalahannya.

 Sajidah pun terharu dengan penjelasan dari Anton. Maksud Anton mengajak berkenalan Sajidah ternyata ia ingin belajar mengaji Sajidah adalah salah satu guru ngaji di kampung tersebut, dan kesalahpahaman Mereka pun telah selesai jadi kita Jangan menilai orang dari tampangnya saja karena belum tentu yang buruk dari luar ternyata buruk dari dalamnya juga.

Prestasi Wanita Culun

 


Karya : Nayla Anggraeni Dewi IX A | MTs Budi Sartika

Pada suatu hari ada seorang wanita culun yang selalu dihina oleh teman-temannya. Dia orangnya pendiam Kalaupun dia dihina dia tidak pernah melawan. Kalaupun dia melawan pasti dia akan kalah, Lagian api dilawan api masalahnya tidak akan selesai selesai Malah semakin besar. Jadi wanita itu lebih baik diam daripada melawan, cewek itu sangat penyabar.

Beberapa hari kemudian dia berpikir dan melihatnya dari cermin. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Banyak sekali kata pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulutnya, setelah beberapa pertanyaan yang keluar dari mulutnya, akhirnya dia tahu harus ngapain supaya dia tidak dihina lagi Titik dia harus melawan orang itu bila melewati atau Kalaupun dia tidak melawan dia harus rajin belajar dan harus mendapatkan peringkat pertama, dia harus merubah penampilan terlebih dahulu.

Saat dia ke sekolah dia benar-benar berubah penampilannya cuma satu yang dirubah dari penampilannya yaitu rambutnya yang biasa dia ikat rambutnya dia buka ikatannya dan dia sekarang mempunyai rambut yang diuraikan titik dan dia sekarang mempunyai rambut yang diuraikan tadinya dia tidak pede tapi dia memberanikan dirinya untuk PD, dan saat di kelas banyak orang yang takjub pada penampilannya dia berusaha tidak peduli dengan tatapan tatapan orang lain.

Saat guru pelajaran datang dia mulai serius belajar karena dia ingin mempunyai nilai yang tinggi dan mendapat peringkat pertama. Dia harus menunjukkan pada temannya kalau dia tidak rendah dan tidak sebodoh yang mereka lihat.

Saat ujian sekolah datang, Dengan semangatnya dia mengerjakan ulangannya, dia terus berpikir positif kalau dia pasti bisa. Dia menyemangati dirinya sendiri.

Beberapa hari kemudian pembagian raport pun datang dia tidak sabar ingin melihat nilai-nilainya, dia menunggu wali kelasnya untuk menempelkan kertas kejuaraannya di mading kelas. Hal yang dia tunggu pun datang guru itu menempelkan kertasnya, saat dia melihat mading kelas dia tidak menyangka kalau dia mendapatkan peringkat pertama dan Tambah lagi dia menjadi pemenang di sekolahnya ( juara umum). Wanita itu senang sekali orang-orang menatapnya dengan kaget mereka tak menyangka kalau wanita culun itu menjadi pemenang atau juara kelas. Mereka sangat malu dan menyesal telah menghinanya akhirnya wanita itu didatangi beberapa orang. Mereka memberikan selamat sambil berjabat tangan dan meminta maaf atas semua kesalahannya selama ini.


Usai

 


Karya : Anisa Lisnawati IX A | MTs Budi Sartika

    Dulu waktu pertama kali kamu datang, seakan aku tidak mengenal apapun,termasuk rasa sakit yang pernah aku alami sebelumnya.Kamu membawa perubahan baik dalam hidupku. 
       Dan waktu ku tetap kan hati ini untuk mu,aku tidak memikirkan resiko nya. Karena ketika aku jatuh cinta,ya jatuh cinta saja,kalo keburu memikirkan resiko nya mungkin tidak akan ada manusia yang berani untuk jatuh cinta.
     Sekarang aku ingin berbicara mengenai resiko yang sedang aku hadapi.Cinta hadir dengan baik dan ketika ia berubah menjadi tidak baik,alangkah buruk nya kalo kita terus menggenggam cinta itu.Bukan karena kita menyerah,bukan karena kita merasa sudah tidak ada harapan lagi,tetapi karena jika kita tau cinta itu sudah tidak baik.
    Cinta boleh datang dan pergi.Dia pernah datang dan sekarang akan benci dengan cara yang baik.Karena cinta itu tidak menyakiti.Sebaliknya sering kali ego kita sendiri lah yang menciptakan sakit itu.Untuk itu biarkan cinta itu pergi.Kita masih bisa hidup sebagai individu yang pernah saling belajar dari cinta yang sama.Walau cinta itu sekarang pergi.Di Dunia ini tidak ada yang selamanya.Semua hal terjadi hanya untuk jadi pelajaran yang berbeda.Dan hatiku sudah kembali mati.Mungkin butuh waktu yang lama untuk menghadirkan kembali rasa yang dulu.


Minggu, 20 Februari 2022

Nasihat Ibu

 


Karya : Suci Adninda H IX A | MTs Budi Sartika

Pada suatu hari ada seorang anak perempuan titik dia sangat egois dan keras kepala, hingga semua orang sudah sangat lelah menasehatinya, seringkali dia marah-marah dan menyakiti hati orang disekitarnya.


Suatu hari ibunya sangat kesal dengan kelakuannya, sehingga Ibunya sudah sangat lelah dengan sikapnya karena sudah beberapa kali Ia menasehatinya tetap saja dia membangkang dan tidak mendengarkannya, bahkan orang-orang yang dekat dengan dia pun tidak ya Dengarkan.


Hingga suatu hari Dia memutuskan pergi ke rumah neneknya dan berdiam di sana untuk menenangkan diri sendirian titik Bahkan dia sampai bolos sekolah dan tidak ada seorang pun yang tahu dia Kemana karena dia tidak memberitahu keberadaannya di mana, sehingga semua orang cemas karena memikirkan dia yang entah dimana.


Ibunya pun meminta agar ayahnya menyusul Iya karena ayahnya tahu dia sedang berada di rumah neneknya, karena neneknya memberi tahu bahwa anaknya ada disini, dan pada akhirnya ibunya menasehatinya habis-habisan sehingga dia pun berpikir keras untuk berubah karena ibunya menyemangatinya lagi sehingga ia ingin membuktikan bahwa dia bisa berubah.


Jadi jika menasehati anak yang keras kepala harus dengan lemah lembut dan hati yang tenang karena jika tidak dia akan lebih membangkang.

Karena Egois Terjadilah Penyesalan

 


Karya : Nine Septiani IX A | MTs Budi Sartika

Pada suatu hari ada seorang anak yang bernama Alika, dia hidup di sebuah pesantren sudah hampir 3 tahun titik dia menghadapi semua masalah sendirian titik pada suatu waktu ia meminta kepada ayahnya untuk pulang ke rumahnya dan ayahnya pun menyetujuinya


*****************************


Sesampainya di rumah ayahnya berkata kepada anaknya Alika, "Dek jangan terlalu lama di rumahnya ya nanti kamu betah di rumah". Alika mendengar ayahnya berbicara seperti itu merasa kesal karena dia di pesantren banyak masalah yang ia pikirkan dan tidak ada seorangpun yang menjadi tempat ya curhat.


Setelah beberapa hari di rumah Alika tidak mau pulang ke pesantren karena dia tahu akan seperti apa suasananya ketika Alika datang ke pesantren pada suatu pagi Alika dan keluarganya makan bersama lalu tiba-tiba Ayah berbicara, "Dek kapan mau pulang ke pesantren? " Alika menjawab, "tidak tahu Ayah aku tidak mau pulang tidak betah". Ayah bertanya, "tidak betah kenapa". Alika diam saja karena dia takut bicara sama ayahnya. Ibu berkata, "mau jadi apa kamu nanti kalau kamu nggak balik ke sana kamu nggak sayang sama ayah sama ibu". Ibunya sangat marah Mendengar hal itu. "Pokoknya kamu harus pulang sore ini". Alika menjawab."Alika tidak mau ya Ibu". (Sambil memohon).


************** Skip Sore **********


Ayah Alika baru pulang kerja langsung tanya Alika, "Dek Jadi sekarang pulang". Alika menjawab. "Nggak ya" titik (perasaan Alika campur aduk sedih dan marah) Alika terpaksa membentak dan membantah Ayah dan Ibunya; " ayah sama ibu tidak tahu suasana disana Seperti apa Aku nggak suka aku nggak mau"(bentak Alika sambil nangis).


********* Waktu Malampun Tiba ************


Seusai salat magrib ayahnya Alika diskusi tentang anaknya yang tidak mau pulang sama ibunya Alika titik di sisi lain Alika tidak mau keluar sekalipun keluar hanya untuk ambil air wudhu.


****************** Waktu Isya ***********


Tiba-tiba setelah salat Isya Ayah manggil Alika keluar dari kamar, Alika pun keluar percakapan pun dimulai titik Ayah berkata, " memang kamu mau tinggal di mana Kalau tidak di sana". Alika menjawab," di rumah kakak "( sambil cemberut) titik Ibu berkata, "Emang Kakak kamu mau nampung kamu" Alika menjawab, " tidak tahu titik biarin aja" Ibu marah," kamu tuh ngelawan terus ya " titik Alika menjawab, "Habisnya aku tidak betah di sana ayah sama ibu tidak tahu rasanya kalau di sana itu tidak enak" Ayah berkata, "dipikir cari uang buat kamu sekolah enak" ( ucap Ayah sambil membentak) setelah itu Alika hanya diam membisu sambil menangis setelah itu Ayahnya marah lalu pergi keluar keluar entah kemana titik Ibu berkata, "kamu sudah buat ayah marah, sebelum Ayah kamu semakin marah Besok pagi kamu bangun, mandi, sekolah dianterin sama tetangga, nanti ibu telepon Kakak kamu Dan kasih tahu"


********** Skip ***********


Dari situ Alika merasa sangat benci terhadap ayahnya tapi Alika merasa bersalah titik Alika menutupi apa kata ibunya tadi sekarang Alika merasa sangat jauh sama orang tuanya yang tadinya Sudah jarang komunikasi sekarang tidak sama sekali titik balik amarah bukan karena nasehatnya tapi karena perilaku ayahnya yang membentak Alika membuat Alika sangat benci ayahnya titik (memang Alika tidak suka dibentak dan cengeng dalam hal apapun) waktu pulang sekolah tiba.


Alika pulang ke rumah kakaknya, setelah dua minggu di sana ayah sama ibu Alika mau ngejenguk Alika yang sudah tidak tinggal di pesantren. Alika dikasih tahu sama kakaknya bahwa ayah sama ibu akan datang besok. Alika bingung Alika saat itu masih marah tapi Alika berpikir dua kali akan hal itu Alika sangat menyesal karena Alika sekarang jadi jauh sama ayah dan ibunya.

Jangan Buang Waktumu untuk Mengeluh

 


Karya : Novi Uswatun Hasanah IX A | MTs Budi Sartika

Pada sebuah desa hiduplah seorang cendekiawan, dimana setiap harinya cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah tindakan

Ia Mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang ketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang Desa kembali. Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun Respon yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari 2 hari sebelumnya.

Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan lelucon yang sama dan dibacakan oleh cendekiawan tersebut titik cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat, "jika pada lelucon yang sama kalian bosan dan tak bisa tertawa kembali, namun Kenapa dengan masalah yang sama tetap saja menangis ".

Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar yang mereka hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan. Tanpa sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang dihadapi bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.

Hal inilah yang membuat kita tetap berada di posisi yang sama. Jika mungkin kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Maka mungkin saja kebiasaan mengeluh sudah tidak ada dalam diri kita.

Ayo mulai sekarang cobalah untuk lebih banyak mencari jalan keluar dari masalah daripada berpusing Ria terhadap permasalahan yang sedang dialami dan tak memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.


Gema



 Karya : Dina Pajirina Hanum IX A | MTs Budi Sartika

Pada suatu hari ada seorang anak yang meluangkan waktunya dengan melakukan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Namun Entah mengapa tiba-tiba si anak kesandung akan pohon dan terjatuh, " Aduh, ceritanya yang memecahkan keheningan yang ada di pegunungan an, si anak sangat amat terkejut ketika mendengar ada suara yang sangat persis menirukan suaranya.

" dasar anak-anak, Siapa kau " jawaban yang terdengar" hei, siapa kau "lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan si anak berseru!,"pengecut kamu" lagi-lagi ia terkejut, ketika suara dari sana membalas dengan ucapan yang sama.

Lalu akhirnya dia bertanya kepada ayahnya, "Ayah, apa yang terjadi" dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum," anakku, coba perhatikan ". Lelaki tersebut berteriak, "Saya kagum padamu" dari kejauhan"Saya kagum padamu". Sekali lagi sang ayah berteriak " kamu sang juara terdapat titik-titik suara dari kejauhan menjawab, "kamu sang juara". Namun dengan demikian, anak tersebut masih belum mengerti, dan pada akhirnya ayahnya menjelaskan, "bahwa suara itu adalah gema". Tapi sesungguhnya itu arti kehidupan.

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu, dengan kata lain kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan dari diri kita sendiri titik Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, maka ciptakan Cinta yang ada di dalam hatimu hidup akan memberikan semua Atau segala sesuatu yang telah kamu lakukan titik ingat, bukan sebuah kebetulan tetapi bayangan dirimu.