Karya : Siti Hana IXA
Saya harap,setelah ini kita nggak di pertemukan dalam keadaan apapun, Terimakasih banyak,saya pamit.
Meski seperti ada rantai yang membelit di sisi-sisi bibir,Aluna tetap memaksa senyuman menghiasi wajah ayu khas jawanya itu.Seolah menjadi tanda bahwa perkataan yang ia ketik dan kirim untuk seseorang di seberang sana bukanlah hal besar.Jika biasanya ia akan memohon demi mengembalikan suasana damai diantara mereka,kali ini Aluna melewatkan itu,ia tidak akan memohon lagi.
Catat!!
Aluna tidak akan memohon atau bahkan merengek seperti kemarin-kemarin.Cukup baginya menyiksa diri selama 5 tahun belakangan hanya demi seseorang yang hatinya saja tidak tahu untuk siapa.Demi Tuhan!.Ini terakhir,setelahnya Aluna akan berjalan menemukan dirinya sendiri meski harus tertatih.Ia harus bangkit.
"Gue harus bangkit!"ucap gadis berambut sebahu itu yakin.mata teduhnya menatap dalam langit biru yang perlahan dikerubungi awan abu-abu, sepertinya hujan akan segera turun.Namun,itu bukan masalah baginya,ia justru senang kalau tiba-tiba hujan mengguyurnya.Setidaknya untuk menyamarkan setetes air mata yang tiba-tiba saja turun membasahi pipi saat ia mengedipkan mata.
GUE IKHLAS
GUE BAIK-BAIK AJA
GUE NGGAK APA-APA
GUE BISA--
"Tapi setelah ini,gue harus jalan ke arah mana dulu?"luruh Aluna.Helaan napas berat keluar dari hidung gadis itu.Perasaannya terlalu labil.
"Kalau biasanya sekolah di antar dia,sekarang baiknya harus naik ojol apa busway?"
Seperti keset rusak, moment yang pernah ia lewati dengan seseorang bertahun-tahun kembali berputar.Aluna masih ingat jelas bagaimana pertemuan awal mereka,baju yang dipakai seseorang itu, obrolan diantara mereka dan bahkan mengapa Aluna bisa menyeluruh kan semua perasaannya pada seseorang disana.Aluna menyimpan rapih di ingatan.Dulu,ia selalu berpikir bahwa tentang kebersamaan mereka harus di ingat sejelas jelasnya.
Aluna terlalu positif thinking.Ia mengira yang mereka jalani, selamanya tetap dijalani.Aluna lupa bahwa hati manusiawi bisa berubah-ubah.Aljna juga lupa bahwa manusia itu makhluknya penyimpanan salah.Sekali lagi, seharusnya Aluna tidak selalu menggantikan dirinya pada seseorang itu.
Aluna memejamkan mata rapat-rapat,membiarkan tetes demi tetes air mata turun membasahi pipinya.Sesak itu kembali mendera menghantam tepat di ulu hati..Sakit sekali.
"Aku sendirian Di."
Tanpa bisa dicegah bersama hujan yang tiba-tiba turun,Aluna menumpahkan semua beban di pundaknya dengan air mata.Gadis itu meraung pelan,menepuk dadanya yang kian sesak menyadari banyak hal berlalu darinya secara paksa.
Tolong!!
Lolongan dalam hatinya terus meronta.Aluna ingin bebas.Demu Tuhan,ia sudah siap melepaskan.Segala resikonya sudah ia pikirkan matang-matang.Tapi,ia tidak menyangka kalau sekelumit ini untuknya.
Benar kata temannya, setengah jiwa membaur bersama dia
- Pradipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR