Ingin ceritamu di posting di blog ini ? silahkan kirim ceritamu ke novalherdiana@gmail.com
Rabu, 06 November 2019
ANAK DURHAKA KEPADA ORANG TUA
Karya : Yayat Hidayat
Suatu ketika ada seorang anak yang bernama Pandi, ia selalu menyusahkan Ibunya. Pada waktu ketika ia disuruh Ibunya untuk membeli gula, tapi Pandi malah menolak, karena malas untuk perginya. Dia lebih mementingkan melihat HP daripada nurutin kata Ibunya, tetapi Ibu Pandi tetap sabar, walaupun ia dibentak-bentak oleh Pandi.
Semakin lama Pandi selalu menyuruh Ibunya mengambil makanan maupun minuman. Ibunya dianggap oleh dia seolah seperti pembantu oleh Pandi. Pandi semakin berkuasa kepada Ibunya karena Ayah Pandi sudah wafat 3 tahun yang lalu. Ibu harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama Pandi. Ibu selalu menangis dengan perlakuan Pandi kepadanya.
Pandi keluar dari Kamarnya dan ia berkata, "Bu, minta uang dong!"
"Buat apa nak?" Kata Ibu, "Minta saja, kalau gak mau ngasih ya gak apa-apa, dasar pelit." tiba-tiba Pandi naik motor dan pergi bersama teman-temannya, sesudah sampai di Tempat ngumpul, ia dihina sama teman-temannya yang mempunyai HP canggih, sedangkan ia hanya mempunyai HP biasa-biasa saja. Pandipun marah karena dihina temannya. Ia langsung pulang dan sesampainya di Rumah, ia menendang pintu rumah dan berkata, "Bu, aku ingin beli HP yang lebih canggih dari HP ini"
"Emang HP ini kurang bagus Nak?" kata Ibu, "Iya Bu, aku ingin HP yang lebih canggih,"
"Tapi, Nak Ibu sedang tidak punya uang," kata Ibu. "Pokoknya aku gak mau, pengennya punya HP yang lebih canggih daripada ini " kata Pandi. "Iya Nak, akan Ibu usahakan," Kata Ibu.
Pandi menjawab, "Nah, gitu dong kan aku gak bakalan dihina lagi."
Ibupun bingung harus darimana ia mendapatkan uang untuk membelikan HP anaknya. Ibu terpaksa harus menjual rumahnya, karen itu adalah satu-satunya harta benda yang ia miliki. Ibupun langsung menjual rumahnya dan membelikkan HP yang canggih. Sesudah dibelikan HP canggih oleh Ibunya. Pandi pulang Ke Rumah dan di Rumahnya banyak orang. Pandi, "Ada apa ini?"
Orang yang di Rumah Pandi, "Rumah ini sudah saya beli,"
"Siapa yang menjualnya?" kata Pandi
"Ibu kamu."
Pandi dan Ibunya pindah ke Rumah yang banyak debu, Pandi tidak sudi tinggal di Rumah yang sekarang. Ia menampar Ibunya dan menonjok, karena Rumah pemberian Ayahnya dijual. Ibupun lari kehutan dan memohon kepada batu yang dipercaya batu kutukan. Pandi mengejar Ibunya sambil membawa pisau, karena dia ingin membunuh Ibunya. Saat ia berlari, ia terpeleset kejurang yang dalam, dan tertimpa batu yang dimohon Ibunya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR