Ingin ceritamu di posting di blog ini ? silahkan kirim ceritamu ke novalherdiana@gmail.com

Senin, 11 November 2019

BINTANG DAN BUKU DIARY


Karya : Winda Mutmainah

Bintang membuka pelastik pembungkus kado dengan buru-buru, kado itu berbentuk buku diary. Cover depan berwarna merah. Diary itu bergambar mawar merah segar di tengah-tengahnya. Mawar itu tampak hidup. Bintang menyentuh mawar itu, ia merasa ujung jarinya dingin, seperti menyentuh kelopak mawar sungguhan.

          Bintang terkejut ketika  bunga mawar itu bergerak-gerak dan semakin membesar. Tiba-tiba bintang berada di ubun Bunga Mawar. Tubuh Bintang mengecil. Ia bertemu Semut hitam yang berjalan beriringan, para Semut itu membawa bola-bola cair bening berkilauan ditimpa sinar matahari pagi, seperti untaian kalung berlian. Menyilaukan mata. Salah satu semut itu menyapa Bintang, "Hai, Bintang". Bintang kaget, ia tidak menyangka ternyata semut-semut itu bisa berbicara dengannya. Bagaimana mungkin mereka tahu namaku ? Pikir Bintang. Bintang berjalan mengikuti jajaran batang mawar. Batang tanaman mawar sangat besar-besar dan kuat. Duri-duri mawar yang menonjol cukup kuat diduduki Bintang. Dari kejauhan si kaki seribu duduk di atas pohon tumbang. Ia kelelahan mengikat tali sepatunya. Bintang tertawa terpingkal-pingkal melihat kejadian itu. Serta merta Bintang merasa kasihan dan berniat membantu si kaki seribu.
"Bolehkah aku mengikat tali sepatumu?" Tanya Bintang. "Oh.. Tentu, aku sudah lelah mengikat tali sepatu." Jawab si Kaki seribu, kemudian si Kaki seribu mengeluarkan harmonikanya dan meniupnya dengan keras. Ia tampak bergembira. Binatang-binatang mulai keluar dari balik rerumputan, mereka menyanyi-nyanyi dan menari. Sungguh mereka sangat berbahagia. Bintangpun mengikat tali sepatu Si Kaki seribu sambil menggoyang-goyangkan kaki. Ia turut bernyanyi bersama.

          Ketika tengah asik bernyanyi, mereka dikejutkan dengan Capung yang meniup peluit. "Perhatian-perhatian!!" Teriak Capung. Semua berhenti, menanti pengumuman dari Capung. Bintang mengamati Capung yang membawa pengumuman. Kertas pengumuman itu terbuat dari daun melati yang diikat dan digulung rumput kering. Kertas itu berbau harum, seperti daun teh kering. Bintang merasa pernah mengenal bau itu, tapi ia lupa. Ia berusaha mengingat keras-keras di mana ia pernah menyium baunya, tetapi usaha itu sia-sia. Bintang sudah dikejutkan dengan suara Capung yang menyampaikan berita penting.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERKOMENTAR