Ingin ceritamu di posting di blog ini ? silahkan kirim ceritamu ke novalherdiana@gmail.com

Rabu, 06 November 2019

PERTEMANAN SQUAD KELAS IX B



Karya : Reini Febriani


Teman adalah segalanya, karena dengan teman kita bisa meminta pertolongan, dan kita adalah manusia biasa yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kita itu hidup berdampingan, walaupun ada cacian dan fitnahan, ada kesalah pahaman di antara pertemanan, tapi jika kita menjalani itu semua dengan hati yang ikhlas dan menganggap semua itu hanyalah masalah yang biasa terjadi di antara pertemanan, pasti masalah itu cepat berlalu, dan tidak akan menimbulkan pertengkaran yang serius.

          Di saat lagi ada masalah yang membuat perasaan kita hancur/sedih, tapi ketika sudah bertemu dengan teman-teman di Sekolah, perasaan itu tidak akan terasa, karena kebersamaan dengan teman adalah hal yang paling menyenangkan sebab, sikap kekonyolan yang diperlihatkan dan canda tawa yang selalu dilontarkan membuat kita lupa, membuat kita lupa bahwa kita punya masalah. Meskipun mereka tidak tahu seperti apa perasaan kita saat itu gimana.

          Aku teringat kisah kita (IX-B) saat ada perlombaan kebersihan kelas dan kelas paling kreatif. Waktu merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Hari itu adalah Hari Rabu, persiapan untuk melakukan pendekoran kelaspun dimulai, sesudah pulang Sekolah pukul 14.25 WIB. Kami bekerja sama membagi tugas masing-masing. Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB, kamipun memutuskan untuk melanjutkannya sesudah Shalat Magrib, karena saya tidak punya kendaraan. Saya dijemput teman yaitu Delia, kemudian memanggil yang lain agar cepat berkumpul di Sekolah, karena siswa kelas IX B, tidak semuanya di Rumah, ada yang tinggal di Pesantren dan yang di Rumahpun tidak mendapatkan Ijin, jadi yang ke Sekolah tidak semuanya hadir, yang hadir hanya  beberapa orang saja, yaitu Saya (Reini), Delia, Reina, Siti, Ilham, Feri, Noval, Alif, Saepulloh, David (Tinggal di Pesantren, tapi dipaksa untuk tidak ikut ngaji 😂). Satrio datanya pas malam karena iktu mengaji.

          Setelah semuanya hadir, kamipun mulai mengerjakan tugas masing-masing. Saya, Reina dan David membuat Graviti dan Gambar Minion di Tembok bagian belakang dalam kelas. Delia dan Siti membuat kerajinan dari kertas layangan, kertas Origami dan balon huruf, karena ada barang yang tertinggal, Reinapun pulang ke Rumah untuk mengambil kuas bersama David. Akhirnya yang melanjutkan gravitinya saya sendiri, sementara yang lain bantu-bantu jika ada kekurangan. Saya dan yang lain menunggun Reina yang tak kunjung datang, karena mereka pergi hampir 2 jam. Setelah lama menunggu akhirnya merekapun datang. Saya dan teman-teman langsung bertanya,
Saya, "Kalian darimana saja?, kok lama banget?"
Reinapun menjawab, "Saya dari Rumah, saya lama karena saya mencari kuas tida ketemu-ketemu, selain itu saya kembali ke sini lewat jalan lain, tapi malah lebih jauh."
Sedangkan David hanya tersenyum-senyum
Delia bertanya, "Jalan Cipisitan bukan?"
Reina menjawab, "Ya, jalannya sepi, kebanyakan setiap pinggir jalan kebun semua, pokoknya serem banget,"
Siti tertawa, "Hahaha,,,, untung kalian gak kenapa-napa,"
Reina, "Iya, tapi kan serem," Sambil ketakutan.

           Selama saya membuat graviti, teman-teman yang lain membuat dekorasi kelasnya seperti menempelkan Runtaian kertas layangan yang sudah disambungkan, terus menempelkan kertas Origami yang sudah dibentuk dan menempelkan balon huruf agar terlihat lebih menarik. Setelah itu graviti yang sudah selesai diberi warna, tak lupa beserta gambar minionnya, karena dekorasinya  memerlukan waktu yang lama, kami sampai bergadang dari jam 18.30 WIB sampai jam 02.00 WIB, tapi itu semua kenanganku dan teman-teman yang tak terlupakan dan terindah dari kenang-kenangan yang lain. Sampai akhirnya Bapak dan Ibu Guru mengumumkan bahwa kelas IX-B adalah kelas yang paling bersih dan paling kreatif dan berhasil mendapatkan Juara Pertama.

          Nah, itulah sedikit kisah pertemananku dengan kawan-kawan saat mengikuti perlombaan sekolah, dan menceritakan sebuah pertemanan kelas IX-B yang penuh suka ataupun duka, kebersamaan, dan sikap bergotong-royong.

         Jadi, kita tidak bisa hidup tanpa adanya teman, dan tanpa adanya pertemanan hidup kita, seakan-akan hampa dan tidak bersemangat, dan seorang teman tidak akan melakukan hal bodoh sendirian tanpa dengan teman-teman yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERKOMENTAR