Ingin ceritamu di posting di blog ini ? silahkan kirim ceritamu ke novalherdiana@gmail.com

Jumat, 18 Oktober 2024

KAKAKKU PELINDUNGKU

 


Karya Fazriyani A IX B

 "Ayahhhh!" teriak seorang anak kecil yang memanggil ayahnya, dia Navira Shaqueena Zahra anak ke tiga dari tiga bersaudara yang berusia 7 tahun.

 " Iya ada apa nak " tanya ayahnya yang bernama Reka.

"Ayah sama bunda mau kemana?" tanya Vira .

"Ayah sama bunda mau ke mall, mau belanja bulanan" jawab ayah.

"Vira boleh ikut gak?"tanya Vira dengan polos.

 "Yaudah boleh, sekalian ajak kakak- kakak kamu" ucap ayah.

 "Siap!" Ucap Vira yang langsung berlari menuju kamar kedua kakak nya yang ada di lantai atas.

 "KAK REZA!,KAK RAFFA!!"teriak Vira sambil membuka pintu kamar dengan keras.

 "Apa sih dek teriak- teriak gitu " kesal Reza, ya Reza adalah anak pertama dari tiga bersaudara, sedangkan Raffa adalah anak kedua.

 "Mau ikut gak sama ayah bunda?" 

 "Emang kemana?"  tanya Reza .

 "Iya emang mau kemana sih?" Timpal Raffa.

 "Ke mall mau belanja bulanan " jawab Vira dengan semangat.

 "Yaudah ayo kita ke bawah kasian ayah sama bunda udah nunggu" ucap Reza .

 "Yeayyyyy" teriak Vira sambil meloncat - loncat.

  Lalu mereka bertiga turun ke lantai bawah menghampiri Reka dan Fara.

 "Ayah bunda" sapa Raffa .

 "Loh kalian kok kesini?" Tanya Fara kebingungan.

 " Mereka mau ikut ke mall " jawab ayah.

 "Oh yaudah ayo keburu sore" ucap bunda 

 "Ayoooo!" Ucap Vira semangat.

 Saat keluarga Vira keluar dari rumah ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

• Di dalam perjalanan menuju mall

 "Ayah nanti Vira mau beli kalung couple boleh gak?" Tanya Vira pada sang ayah.

 "Boleh, emang mau kalung couple kaya apa?"tanya ayah balik.

 "Gak tau kan belum liat liat" ucap Vira.

 20 menit kemudian mereka sampai di mall.

 "Yaudah turun yuk udah sampai " ajak Fara 

  Setelah turun dari mobil mereka pun segera masuk ke dalam mall.

 "Bunda yang ini bagus nggak kalungnya?" Tanya Vira .

 " Bagus" jawab bunda.

 " Ih! Dek gak boleh yang itu , nih yang ini aja" tunjuk Reza pada sebuah kalung lingkaran yang terbagi tiga.

 "Iya Nih yang ini aja dek" ucap Raffa .

 " Terserah kalian aja deh ,bunda ikut aja".ucap bunda.

 "Yaudah yang itu aja Bun " putus Vira .

  Setelah itu mereka pergi ke kasir untuk membayar belanjaan yang mereka masukan ke dalam troli.

 "Bunda Raffa laper nih" ucap Raffa pada sang bunda.

 " Yaudah kita makan di kafe depan ya" ucap bunda.

 Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil dan pergi ke kafe untuk makan .

  Saat di tengah perjalanan Reka merasa ada yang aneh dengan mobilnya .

 " Bun ini kenapa remnya!!" Panik ayah.

 "Yah jangan nakut nakutin dong " ucap Fara panik.

 " AYAHH! AWASS ADA TRUK DI DEPAN!!!!" teriak Raffa.

"AKHHHHHHHHHH!!!" Pekik semua orang yang ada di dalam mobil.

 "BRAAKKKKK!" kecelakaan tidak dapat dihindari, mobil yang di tumpangi Navira terpental 8 meter dari tempat kejadian. Sedangkan Navira terpental keluar dari mobilnya.

 • suara sirine polisi dan ambulance terdangar sangat kencang , orang orang mulai berkerumun.

 " t-tolong !" ucap Reza sebelum kehilangan kesadarannya.

 "Buang anak perempuan itu ke jurang!" Suruh seseorang yang memakai pakaian serba hitam.

 Navira diseret ke jurang yang tak jauh dari lokasi kecelakaan hingga tak terlihat  orang sekitarnya  .

  •Di Rumah sakit 

"Permisi dok" ucap Rania.

"Ya apa ada yang bisa kami bantu?" Tanya seorang dokter wanita yang tak sengaja sedang lewat.

 "Apa benar di rumah sakit ini ada pasien kecelakaan tadi sore pukul 16.03?" Tanya Rania.

 "Oh kecelakaan mobil pukul 16.03, ada saat ini pasien sedeng dipindahkan ke ruang rawat" jawab dokter wanita tersebut.

 "Kalau saya boleh tau dimana ruangannya dok?" Tanya Rania .

 " Maaf mba ini siapa nya pasien?" Tanya balik dokter wanita tersebut.

 " Saya keluarga pasien yang bernama Fara" jawab Rania.

 "Baik, ruangannya nomor 108 " ucap dokter tersebut.

 " Terimakasih dok" 

" Ya sama sama, kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter tersebut.

 " Silakan dok" 

 Setelah itu Rania pergi ke ruangan yang telah diberitahu oleh dokter wanita tadi.

"Ceklek!" Rania membuka pintu kamar sahabatnya itu.

 "Fara, kok kamu bisa gini sih?" Tanya Rania pada Fara yang masih belum sadar.

 Tak lama dari itu Fara pun sadar.

 " Rania" panggil Fara.

 " Alhamdulillah kamu udah sadar far" ucap Rania merasa lega.

 " Ran, anak anak aku?" tanya Fara sambil menangis.

 " Mereka baik baik aja, kamu tenang ya" ucap Rania menenangkan.

 "Tap-" 

 "Shtt udah tidur aja, aku mau panggil dokter dulu".

Setelah itu Rania pergi keluar untuk menanyakan keadaan anak anak Fara .

 " Dok pasien yang bernama Navira Shaqueena Zahra dirawat dimana ya?" Tanya Rania pada seorang dokter.

 " Navira Shaqueena Zahra? , Maaf kami tidak mempunyai pasien yang bernama Navira Shaqueena Zahra " ucap dokter tersebut.

"DEGH!"

 " Gak mungkin dok! , Pasien yang bernama Navira Shaqueena Zahra pasti dirawat disini kan?"  Tanya Rania dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

 "Maaf mba , kami tidak mempunyai pasien yang bernama Navira Shaqueena Zahra, tadi kami hanya menerima 3 pasien laki laki dan 1 pasien perempuan, permisi" ucap dokter tersebut. 

 " Gak mungkin" ucap Rania tak percaya.

 Setelah itu Rania kembali ke ruangan Fara . 

 " Gimana keadaan Reza?" Tanya Fara .

 " Reza baik , Raffa juga baik tapi..."

 "Tapi apa ran?"

 "Hufthh, tapi Navira dia gak dirawat di rumah sakit ini, tim SAR pun tidak menemukan Vira saat kecelakaan, kemungkinan besar Navira meninggal far" jelas Rania.

 "GAK,GAK MUNGKIN RAN, INI PASTI SALAH KAN? , JAWAB RAN!!"  Bentak Fara .

 " Aku gak bohong far" ucap Rania seadanya.

"Gak mungkinn ...

..." Fara tertunduk lesu, ia menagis sejadi jadinya karena kehilangan anak perempuan satu satunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERKOMENTAR